19 Jun 2009

Tugas PLLB Abdullah Hamdi FISIKA '08

Tugas PLLB tentang DAS

Nama : Abdullah Hamdi
NIM : J1D108051
PS : Fisika

DAS BARITO KALIMANTAN SELATAN

Daerah Aliran Sungai atau DAS adalah hamparan pada permukaan bumi yang dibatasi oleh punggungan perbukitan atau pegunungan di hulu sungai ke arah lembah di hilir. Oleh karenanya, DAS merupakan satu kesatuan sumberdaya darat tempat manusia beraktivitas untuk mendapatkan manfaat darinya. Agar manfaat DAS dapat diperoleh secara optimal dan berkelanjutan maka pengelolaan DAS harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

DAS mempunyai arti penting terutama dalam hubungan ketergantungan antara hulu dan hilir. Perubahan komponen DAS di daerah hulu akan sangat mempengaruhi komponen DAS pada daerah hilirnya sehingga perencanaan pembangunan daerah hulu menjadi sangat penting dalam manajemen DAS secara keseluruhan.

Banjir merupakan permasalahan yang sudah biasa terjadi di DAS. Banjir terjadi akibat adanya perubahan sistem DAS yang kontinu dimulai dari wilayah upstream (hulu) - downstream (bagian tengah) – middlestream (hilir) yang signifikan. Sebagai contoh adalah banjir yang biasa terjadi di Jakarta adalah karena penggunaan lahan di kawasan DAS Ciliwung tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi tanah. Akibatnya, sebagian besar air hujan tidak terserap tanah, tetapi mengalir di permukaan tanah, lalu langsung masuk ke sungai. Sehingga banjir merupakan fenomena yang harus ditangani secara menyeluruh dalam suatu DAS.

Salah satu DAS yang berada di Kalimantan Selatan yaitu DAS Barito. Namun, kondisi daerah aliran sungai (DAS) Barito makin kritis, akibat pembalakan hutan dan konversi penutupan lahan yang dulunya hutan menjadi permukiman dan pertambangan. Kondisi ini menyebabkan 13 titik di Kalsel berpotensi banjir. Terlebih saat curah hujan tinggi seperti sekarang ini. 13 titik tersebut adalah Tabukan (Batola), Amuntai Selatan, Babibrik dan Sungai Pandan (HSU), hampir seluruh wilayah HSS, Kabupaten Banjar, Kintap, Bati-Bati, Pelaihari (Tala), Satui, Kelumpang dan Batulicin (Tanbu), Pulau Laut Selatan dan Pulau Laut Utara (Kotabaru). ”Sejumlah daerah tersebut berpotensi banjir.


Bencana banjir di sebagian wilayah Kalsel termasuk bencana alam yang hampir pasti terjadi pada setiap datangnya musim penghujan. Bencana banjir ditentukan oleh banyak hal. Pertama, karakteristik DAS dari aspek biogeofisikal yang mampu memberikan ciri khas tipologi DAS tertentu. Kedua, aspek meteorologis-klimatologis, terutama karakteristik curah hujan yang mampu membentuk badai atau hujan maksimum. Ketiga, aspek sosial ekonomi masyarakat, terutama karakteristik budaya yang mampu memicu terjadinya kerusakan lahan DAS, sehingga wilayah DAS tersebut tidak mampu lagi berfungsi sebagai penampung, penyimpan, dan penyalur air hujan yang baik.
Aktivitas di daerah hulu, sering dituding sebagai penyebab utama terjadinya banjir di daerah bawahnya. Seperti pada DAS Barito, daerah hulunya telah terjadi konversi penutup lahan yang cukup signifikan dari hutan ke tambang. Sehingga air hujan yang jatuh tidak akan ditangkap dan diresapkan secara perlahan ke dalam tanah, lalu ditampung oleh akar. Tapi air langsung menjadi limpasan karena tanah tambang biasanya dikupas hingga ke batuan induknya Limpasan ini kemudian masuk ke alur sungai. Karena cukup banyak maka tidak tertampung dan sebagian meluap, sehingga mengakibatkan banjir di beberapa daerah seperti Kabupaten Tabalong, Balangan bahkan hingga Hulu Sungai Utara.
Sedangkan potensi banjir di wilayah Kabupaten Banjar akibat hujan terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga Waduk Riam Kanan akan semakin penuh. Guna menghindari jebolnya waduk yang cukup dimakan usia tersebut, dibukalah pintu-pintu air sehingga daerah bawahnya seperti Kabupaten Banjar. Akibatnya, Kecamatan Karang Intan dan Martapura akan tergenang, karena badan sungai tidak mampu menampung air tersebut.
Sedangkan di Tanah Bumbu dan Tanah Laut, banjir berpotensi akibat adanya arus pasang air laut, sehingga air sungai dari hulu tidak akan lancar atau terhambat di muara sungai. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab bencana banjir di dearah ini.
Di HSU dan HSS,, ancaman banjir disebabkan Sungai Negara yang merupakan salah satu anak Sungai Barito telah mengalami pendangkalan yang cukup signifikan, sehingga kurang mampu lagi menampung air dari daerah hulu. Hal ini menyebabkan HSU dan sekitarnya akan tergenang bila sungai ini meluap. Tapi sungai ini juga yang menjadi sarana bagi masyarakat disana untuk melakukan berbagai kegiatan.

Tugas PLLB tentang Lahan Basah (rawa) Beserta Luasnya

Nama : Abdullah Hamdi
NIM : J1D108051
PS : Fisika

LAHAN BASAH DAERAH RAWA DI ALABIO (HSU) KALIMANTAN SELATAN

Diantara daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki lahan basah, yang dikhususkan pada lahan rawa yang ada di Kalimantan Selatan, terdapat lahan rawa yang secara bentuk geografisnya sangat menarik untuk kita perhatikan. Di Alabio yang terletak di hulu sungai utara atau daerah kotanya Amuntai dengan titik koordinatnya terletak pada S: 2' 25’ 08.54” dan E: 115’ 14'50.21”. Pada daerah tersebut terdapat cukup luas lahan basah yaitu seluas 6000 Ha, hasil ini didapatkan dari media Geogle Earth dan dari media informasi yang ada pada daerah tersebut. Yang menarik pada daerah rawa ini yaitu banyak ditumbuhi tumbuhan enceng gondok yang sebagian besar menutupi permukaan. Hal ini disebabkan tanaman enceng gondok sangat cepat berkembang di keadaan air yang dangkal, rawa-rawa dan aliran air lambat seperti keadaan lahan ini.Bagi masyarakat sekitar,daun enceng gondok bisa digunakan untuk makanan ternak. Dan didaerah ini biasanya digunakan untuk kolam-kolam ikan agar menjadi makanan lain bagi ikan tersebut. Dibawah ini gambar dari lahan rawa di Alabio yang banyak ditumbuhi enceng gondok.



Enceng Gondok menutupi sebagian besar permukaan air. Dibeberapa lahan yang tidak tergenang air terlalu dalam dimanfaatkan warga sekitar untuk menanam padi meskipun tidak seluruh bagian padi bisa tumbuh dengan baik. Biasanya daerah rawa ini juga digunakan untuk mata pencaharian warga setempat misalnya menjaring ikan atau menangkap ikan, mengumpulkan bekecot untuk makanan itik, dan banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan.

Tanaman tanaman lain selain enceng gondok yang tumbuh subur disini diantaranya adalah kangkung air, kiapu dan purun tikus. Kangkung air akan tumbuh selama 4 sampai 6 minggu dengan panjang 40 cm, tumbuhan ini biasanya dimanfaatkan sebagai sayur sayuran. Dibawah ini tumbuhan yang biasa tumbuh di daerah rawa dialabio ini yang dinamakan kangkung.



Kiapu atau apu apu termasuk jenis tumbuhan yang mengapung di air.Dengan tidak berbatang tanaman ini mepunyai tinggi rata rata 8 cm,biasanya dimanfaatkan sebagai obat panas demam. Purun tikus merupakan tumbuhan khas rawa dengan memiliki batang yang tegak,tidak bercabang dan memiliki panjang 100cm karena ketahanannya terhadap keasaman yang tinggi (pH 2,5-3,5) tumbuhan ini bisa dijadikan indicator untuk tanah sulfat masam,tumuhan ini dapat dimanfaaatkan untuk dijadikan keerajinan tangan seperti tikar,keranjang dan lain sebagainya. Dibawah ini juga tanaman yang bernama purun tikus atau warga sana menyebutnya betantanding, tumbuhan ini biasnya digunkan untuk sayur-mayur bagi warga alabio.


Tetapi tumbuhan ini tumbuh pada saat musim hujan karena pada saat musim hujan daerah rawa dangkal atau air dalam jumlah banyak ada pada daerah rawa tersebut sedangkan pada musim kemarau daerah rawa di Alabio ini pasang bahkan bisa mengalami kekeringan. Nah pada saat itulah bisanya para petani mulai menanam padi di daerah lahan basah ini, dibawah ini gambar daerah lahan basah yang sudah ditanami padi.




Dari dua gambar diatas kita bisa membandingkan dua musim yang berbeda pada musim hujan dan musim kemarau, sehingga didaerah Alabio ini selalu bergantian antara dua musim ini jadi kegiatan para warga untuk mata pencaharian yang memanfaatkan daerah rawa ini juga berbeda pada musim hujan warga lebih banyak yang mecari ikan sedangkan pada musim kemarau warga bertani.

Tugas PLLB tentang Observasi Ke Loksado


Nama : Abdullah Hamdi
NIM : J1D108051
PS : Fisika

TUGAS PLLB Observasi di Loksado dengan Energi Solar Cell

Energi Solar Cell adalah solusi pengembangan teknologi pembangkit listrik tenaga surya yang ramah lingkungan dan alternative mengurangi ketergantungan energi yang dihasilkan dari minyak bumi, batu bara, gas panas bumi, nuklir yang dapat mempercepat Pemanasan Suhu Bumi/merusak lingkungan (Global Warming) serta kita sudah merasakan atau melihat banyak bencana-bencana akibat pengaruh Pemanasan Global tersebut. Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas matahari atau "sol" karena matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.

Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.

Sekarang ini biaya panel listrik surya membuatnya tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari di mana tenaga listrik "kabel" telah tersedia. Bila biaya energi naik dalam jangka tertentu, atau bila penerobosan produksi terjadi yang mengurangi ongkos produksi panel surya, ini sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Keuntungan panel surya adalah alternative tepat guna mendukung upaya reduksi CO2,dan biayanya lebih murah.dan keuntungan lainnya yaitu,: penghematan rekening listrik.Dalam satu panel dapat menghemat 15 persen pemakaian listrik sebuah keluarga yang terdiri dari empat atau lima orang. Jadi,semakin bannyak panel yang didiriakan dan semakin sedikit biaya listrik yang dibayar. Selain itu banyak keuntungan lainnya ,seperti: PLTS mampu menyuplai listrik untuk lokasi yang belum dijangkau jaringan listrik PLN, potensi pemanfaatan energi surya tersebar secara merata sehingga dapat digunakan untuk daerah yang terpencil, listrik surya merupakan solusi yang cepat, karena proses instalasi yang relatif cepat untuk menghasilkan listrik penerangan dll, tenaga Surya merupakan energi yang sangat bersih, karena sifatnya secara fisika dapat Meng-absorbsi UV radiasi (dari matahari), tidak menghasilkan emisi sedikitpun, tidak menimbulkan suara berisik dan tidak memerlukan bahan bakar yang perlu dibeli setiap harinya, sistem tenaga Surya sudah terbukti handal lebih dari 50 tahun mendukung program luar angkasa, dimana tidak ada sumber energi lain, tidak juga juga nuklir, yang mampu bertahan dalam keadaan extrim di luar angkasa, panel Surya merupakan salah satu alat yang dapat memanfaatkan potensi energi radiasi matahari sebesar 4,8 Kwh/ m2 / hari (* Data BPPT tahun 2005) yang merupakan potensial daya yang cukup besar dan belum maksimal dimanfaatkan di Indonesia, panel Surya mempunyai kesan modern dan futuristik, tetapi juga mempunyai kesan peduli lingkungan dan bersih. Sangat cocok untuk dunia arsitektur modern yang memadukan unsur-unsur penting tersebut.

Sinar matahari bisa menjadi energi alternatif pengganti BBM. Di Belanda, sudah banyak keluarga yang memasang panel surya. Di atap rumah di pasang lempengan-lempengan penangkap sinar matahari. Ada dua jenis panel surya. Satu disebut panel listrik dan satu lagi panel penghangat. Dengan panel penghangat, sinar matahari bisa diubah menjadi energi panas untuk menghasilkan air hangat. Jenis panel yang kedua, panel listrik, mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik bisa dipakai untuk rumah tangga sendiri atau dijual ke jaringan listrik yang ada. Bart Walraven, pemilik perusahaan instalasi panel surya di Belanda, menjelaskan bahwa panel surya terdiri dari beberapa sel yang disebut sel surya. Sel ini terbuat dari sejenis pasir yang disebut, selicium.Ini karena suhu udara di Belanda dingin.

Hasil penelitian di sungai Nagara tersebut cocok untuk dibangun sel surya , karena sinar mataharinya sangat berlebih dan belum termanfaatkan. Panel surya biaya investasinya mahal,tapi biaya perawatannya cukup mudah,beberapa suku cadang saja yang diganti,Ini bisa dipakai untuk 20 sampai 30 tahun, Dan juga mengurangi biaya listrik,seperti di atas yang telah dijelaskan. Ini juga akan membuka pikiran bagi masyarakat untuk memanfaatkan apa yang telah ada di sekitar mereka yang belum dimanfaatkan. Di sini juga bisa membuka lahan bagi masyarakat untuk lebih mengusahakan kerbau rawa dan pengkapan ikan ,serta penanaman di daerah rawa. Dari luas di Nagara, sangat banyak menghasilkan energy listrik.

Di Nagara bisa dibuat seperti gambar di bawah ini.



Tugas PLLB Tentang Soal Mid test

Nama : Abdullah Hamdi
NIM : J1D108051
PS : Fisika


Jawaban Soal Mid Test Mata Kuliah PLLB

1. Dalam siklus hodrologis, lahan basah mempunyai peran penting. Sebutkan dan jelaskan peran tersebut. Berikan penilaian terhadap lahan basah di Kalimantan Selatan, sampai sejauh mana keberadaan peran tersebut?

2. Curah hujan rata-rata tahunan di Meratus 1000 M liter/bulan, 80% menjadi air larian dan masuk ke berbagai sungai, di antaranya 1.800.000 liter/tahun mengalir melalui Sungai Riam Kiwa. Namun dari sungai ini hanya mampu mengairi 100 hektar lahan dengan masing-masing 9000 liter/tahun. Sisanya kembali terevaporasi dan evapotranspirasi. Dengan asumsi yang sama, berapakah peranan vegetasi dalam melakukan evapotranspirasi pada lima sungai lainnya, yakni Sungai Riam Kanan, Sungai Amandit, Sungai Batang Alai, Sungai Alabio, dan Sungai Tabalong jika perbandingan debit airnya sepanjang tahun 1 : 1 : 1 :1 : 1 ? Tentukan juga total transpirasi dan evapotranspirasi jika perbandingannya 1 : 2 !

3. Sebutkan perbedaan antara rawa lebak dan rawa pasang surut!

jawaban
1.
Salah satu peran lahan basah yang penting dalam siklus hidrologi yaitu sebagai penyimpan air(bisa juga disebut penampung air). Air hujan yang turun ke kawasan lahan basah tersebut akan disimpan di kawasan tersebut. Selain itu peran yang lain dapat melindungi kualitas air dan kuantitasnya dalam jumlah yang cukup. Dari segi sedimentasi yang dibawa oleh run off, maka wetlang juga menahan unsure-unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman, juga menahan endapan agar tidak terbawa oleh arus sungai yang akan menyebabkan pendangkalan.
Di daerah Kalimantan Selatan peran tersebut dapat terlihat di daerah lahan basah pegunungan Meratus,cekungan Barito(DAS Barito) dan sekitarnya. Air hujan dari pegunungan Meratus akan diserap dan di alirkan ke DAS Barito. Jadi, peran pegunungan meratus yaitu menyerap air dan sebagai sumber air untuk daerah di sekitarnya. Untuk daerah cekungan Barito berperan untuk menjaga kualitas dan kuantitas air. Perannya dilihat dari kuantitas yang cukup dan seimbang yaitu, lahan basah cekungan Barito dapat diibaratkan sebagai spoon (busa) raksasa, yakni pada musim hujan, dia akan menyerap air dan jika terjadi kelebihan maka air tersebut akan dialirkan menjadi air tanah (Ground water). Pada musim kering air dari lahan basah akan dikeluarkan untuk dimanfaatkan.

2.
Curah hujan rata-rata di Meratus = 1000 M liter/bulan = 1000000000 liter/bulan
= 1000000000 x 12 bulan = 12000000000 liter/tahun
80% mengalir melalui sungai = 80% x 12000000000 = 9600000000 liter/tahun
Di sungai Riam Kiwa = 1800000 liter/tahun
Namun hanya mampu mengaliri 100 hektar lahan masing-masing 9000 liter/tahun
Jadi, = 9000 x 100 = 900000 liter/tahun
Sisaair di sungai Riam Kiwa sebesar 900000(1/2nya) terevaporasi dan evapotranspirasi
Atau dapat dikatakan yang ter evaporasi = 300000 liter/tahun
Dan yang ter evapotranspirasi sebesar = 600000 liter/tahun
Sisa di lima sungai (sungai Riam Kanan, sungai Amandit, sungai Batang Alai, sungai Alabio dan sungai Tabalong) sebesar = 9600000000 – 1800000 = 9598200000 liter/tahun
Anggap sisa air dari pegunungan Meratus dibagi sama ke masing-masing 5 sungai tadi
= 9598200000/5 = 1919640000 liter/tahun permasing-masing sungai
Anggap yang terevaporasi dan terevapotranspirasi pada tiap-tiap sungai sama dengan yang terjadi pada sungai Riam Kiwa
Masing-masing sungai memiliki besarnya evaporasi dan evapotranspirasi sebesar
= ½ x 1919640000 = 959820000 liter/tahun
Peranan vegetasi dalam melakukan evapotranspirasi pada masing-masing sungai sebesar
Perbandingan total evaporasi dan evapotranspirasi yaitu 1: 2, sehingga besarnya evapotranspirasi
= 959820000/3 x 2 = 639880000 liter/tahun
Total evapotranspirasi dan evapotranspirasi pada masing-maing sungai sebesar = 959820000 liter/tahun

3.
perbedaan rawa lebak dan rawa pasang surut yaitu
Pada rawa lebak(tergenang)
) Air yang ada dipengaruhi oleh banyaknya air hujan yang turun
) Airnya biasanya bersifat tawar
) Terletak di daerah cekungan
) Sifat airnya tawar
) Biasanya ditumbuhi tanaman yang besar
Sedangkan pada rawa pasang surut
) Air yang ada dipengaruhi oleh pasang surut air laut
) Airnya biasanya bersifat payau bahkan asin
) Terletak di dekat pantai atau muara sungai
) Sifat airnya asin atau payau
) Biasanya ditumbuhi tanaman bakau