Nama : Abdullah Hamdi
NIM : J1D108051
PS : Fisika
DAS BARITO
Daerah Aliran Sungai atau DAS adalah hamparan pada permukaan bumi yang dibatasi oleh punggungan perbukitan atau pegunungan di hulu sungai ke arah lembah di hilir. Oleh karenanya, DAS merupakan satu kesatuan sumberdaya darat tempat manusia beraktivitas untuk mendapatkan manfaat darinya. Agar manfaat DAS dapat diperoleh secara optimal dan berkelanjutan maka pengelolaan DAS harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
DAS mempunyai arti penting terutama dalam hubungan ketergantungan antara hulu dan hilir. Perubahan komponen DAS di daerah hulu akan sangat mempengaruhi komponen DAS pada daerah hilirnya sehingga perencanaan pembangunan daerah hulu menjadi sangat penting dalam manajemen DAS secara keseluruhan.
Banjir merupakan permasalahan yang sudah biasa terjadi di DAS. Banjir terjadi akibat adanya perubahan sistem DAS yang kontinu dimulai dari wilayah upstream (hulu) - downstream (bagian tengah) – middlestream (hilir) yang signifikan. Sebagai contoh adalah banjir yang biasa terjadi di
Salah satu DAS yang berada di Kalimantan Selatan yaitu DAS Barito. Namun, kondisi daerah aliran sungai (DAS) Barito makin kritis, akibat pembalakan hutan dan konversi penutupan lahan yang dulunya hutan menjadi permukiman dan pertambangan. Kondisi ini menyebabkan 13 titik di Kalsel berpotensi banjir. Terlebih saat curah hujan tinggi seperti sekarang ini. 13 titik tersebut adalah Tabukan (Batola), Amuntai Selatan, Babibrik dan Sungai Pandan (HSU), hampir seluruh wilayah HSS, Kabupaten Banjar, Kintap, Bati-Bati, Pelaihari (Tala), Satui, Kelumpang dan Batulicin (Tanbu), Pulau Laut Selatan dan Pulau Laut Utara (Kotabaru). ”Sejumlah daerah tersebut berpotensi banjir.
Tugas PLLB tentang Lahan Basah (rawa) Beserta Luasnya
Nama : Abdullah Hamdi
NIM : J1D108051
PS : Fisika
LAHAN BASAH DAERAH RAWA DI ALABIO (HSU) KALIMANTAN SELATAN
Diantara daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki lahan basah, yang dikhususkan pada lahan rawa yang ada di Kalimantan Selatan, terdapat lahan rawa yang secara bentuk geografisnya sangat menarik untuk kita perhatikan. Di Alabio yang terletak di hulu sungai utara atau daerah kotanya Amuntai dengan titik koordinatnya terletak pada S: 2' 25’ 08.54” dan E: 115’ 14'50.21”. Pada daerah tersebut terdapat cukup luas lahan basah yaitu seluas 6000 Ha, hasil ini didapatkan dari media Geogle Earth dan dari media informasi yang ada pada daerah tersebut. Yang menarik pada daerah rawa ini yaitu banyak ditumbuhi tumbuhan enceng gondok yang sebagian besar menutupi permukaan. Hal ini disebabkan tanaman enceng gondok sangat cepat berkembang di keadaan air yang dangkal, rawa-rawa dan aliran air lambat seperti keadaan lahan ini.Bagi masyarakat sekitar,daun enceng gondok bisa digunakan untuk makanan ternak. Dan didaerah ini biasanya digunakan untuk kolam-kolam ikan agar menjadi makanan lain bagi ikan tersebut. Dibawah ini gambar dari lahan rawa di Alabio yang banyak ditumbuhi enceng gondok.
Enceng Gondok menutupi sebagian besar permukaan air. Dibeberapa lahan yang tidak tergenang air terlalu dalam dimanfaatkan warga sekitar untuk menanam padi meskipun tidak seluruh bagian padi bisa tumbuh dengan baik. Biasanya daerah rawa ini juga digunakan untuk mata pencaharian warga setempat misalnya menjaring ikan atau menangkap ikan, mengumpulkan bekecot untuk makanan itik, dan banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan.
Tugas PLLB tentang Observasi Ke Loksado
Nama : Abdullah Hamdi
NIM : J1D108051
PS : Fisika
Energi Solar Cell adalah solusi pengembangan teknologi pembangkit listrik tenaga surya yang ramah lingkungan dan alternative mengurangi ketergantungan energi yang dihasilkan dari minyak bumi, batu bara, gas panas bumi, nuklir yang dapat mempercepat Pemanasan Suhu Bumi/merusak lingkungan (Global Warming) serta kita sudah merasakan atau melihat banyak bencana-bencana akibat pengaruh Pemanasan Global tersebut. Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas matahari atau "sol" karena matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.
Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.
Sekarang ini biaya panel listrik surya membuatnya tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari di mana tenaga listrik "kabel" telah tersedia. Bila biaya energi naik dalam jangka tertentu, atau bila penerobosan produksi terjadi yang mengurangi ongkos produksi panel surya, ini sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Keuntungan panel surya adalah alternative tepat guna mendukung upaya reduksi CO2,dan biayanya lebih murah.dan keuntungan lainnya yaitu,: penghematan rekening listrik.Dalam satu panel dapat menghemat 15 persen pemakaian listrik sebuah keluarga yang terdiri dari empat atau lima orang. Jadi,semakin bannyak panel yang didiriakan dan semakin sedikit biaya listrik yang dibayar. Selain itu banyak keuntungan lainnya ,seperti: PLTS mampu menyuplai listrik untuk lokasi yang belum dijangkau jaringan listrik PLN, potensi pemanfaatan energi surya tersebar secara merata sehingga dapat digunakan untuk daerah yang terpencil, listrik surya merupakan solusi yang cepat, karena proses instalasi yang relatif cepat untuk menghasilkan listrik penerangan dll, tenaga Surya merupakan energi yang sangat bersih, karena sifatnya secara fisika dapat Meng-absorbsi UV radiasi (dari matahari), tidak menghasilkan emisi sedikitpun, tidak menimbulkan suara berisik dan tidak memerlukan bahan bakar yang perlu dibeli setiap harinya, sistem tenaga Surya sudah terbukti handal lebih dari 50 tahun mendukung program luar angkasa, dimana tidak ada sumber energi lain, tidak juga juga nuklir, yang mampu bertahan dalam keadaan extrim di luar angkasa, panel Surya merupakan salah satu alat yang dapat memanfaatkan potensi energi radiasi matahari sebesar 4,8 Kwh/ m2 / hari (* Data BPPT tahun 2005) yang merupakan potensial daya yang cukup besar dan belum maksimal dimanfaatkan di Indonesia, panel Surya mempunyai kesan modern dan futuristik, tetapi juga mempunyai kesan peduli lingkungan dan bersih. Sangat cocok untuk dunia arsitektur modern yang memadukan unsur-unsur penting tersebut.
Sinar matahari bisa menjadi energi alternatif pengganti BBM. Di Belanda, sudah banyak keluarga yang memasang panel surya. Di atap rumah di pasang lempengan-lempengan penangkap sinar matahari. Ada dua jenis panel surya. Satu disebut panel listrik dan satu lagi panel penghangat. Dengan panel penghangat, sinar matahari bisa diubah menjadi energi panas untuk menghasilkan air hangat. Jenis panel yang kedua, panel listrik, mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik bisa dipakai untuk rumah tangga sendiri atau dijual ke jaringan listrik yang ada. Bart Walraven, pemilik perusahaan instalasi panel surya di Belanda, menjelaskan bahwa panel surya terdiri dari beberapa sel yang disebut sel surya. Sel ini terbuat dari sejenis pasir yang disebut, selicium.Ini karena suhu udara di Belanda dingin.
Hasil penelitian di sungai Nagara tersebut cocok untuk dibangun sel surya , karena sinar mataharinya sangat berlebih dan belum termanfaatkan. Panel surya biaya investasinya mahal,tapi biaya perawatannya cukup mudah,beberapa suku cadang saja yang diganti,Ini bisa dipakai untuk 20 sampai 30 tahun, Dan juga mengurangi biaya listrik,seperti di atas yang telah dijelaskan. Ini juga akan membuka pikiran bagi masyarakat untuk memanfaatkan apa yang telah ada di sekitar mereka yang belum dimanfaatkan. Di sini juga bisa membuka lahan bagi masyarakat untuk lebih mengusahakan kerbau rawa dan pengkapan ikan ,serta penanaman di daerah rawa. Dari luas di Nagara, sangat banyak menghasilkan energy listrik.
Di Nagara bisa dibuat seperti gambar di bawah ini.
Tugas PLLB Tentang Soal Mid test
Nama : Abdullah Hamdi
NIM : J1D108051
PS : Fisika
jawaban
1.
Salah satu peran lahan basah yang penting dalam siklus hidrologi yaitu sebagai penyimpan air(bisa juga disebut penampung air). Air hujan yang turun ke kawasan lahan basah tersebut akan disimpan di kawasan tersebut. Selain itu peran yang lain dapat melindungi kualitas air dan kuantitasnya dalam jumlah yang cukup. Dari segi sedimentasi yang dibawa oleh run off, maka wetlang juga menahan unsure-unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman, juga menahan endapan agar tidak terbawa oleh arus sungai yang akan menyebabkan pendangkalan.
Di daerah Kalimantan Selatan peran tersebut dapat terlihat di daerah lahan basah pegunungan Meratus,cekungan Barito(DAS Barito) dan sekitarnya. Air hujan dari pegunungan Meratus akan diserap dan di alirkan ke DAS Barito. Jadi, peran pegunungan meratus yaitu menyerap air dan sebagai sumber air untuk daerah di sekitarnya. Untuk daerah cekungan Barito berperan untuk menjaga kualitas dan kuantitas air. Perannya dilihat dari kuantitas yang cukup dan seimbang yaitu, lahan basah cekungan Barito dapat diibaratkan sebagai spoon (busa) raksasa, yakni pada musim hujan, dia akan menyerap air dan jika terjadi kelebihan maka air tersebut akan dialirkan menjadi air tanah (Ground water). Pada musim kering air dari lahan basah akan dikeluarkan untuk dimanfaatkan.
2.
Curah hujan rata-rata di Meratus = 1000 M liter/bulan = 1000000000 liter/bulan
= 1000000000 x 12 bulan = 12000000000 liter/tahun
80% mengalir melalui sungai = 80% x 12000000000 = 9600000000 liter/tahun
Di sungai Riam Kiwa = 1800000 liter/tahun
Namun hanya mampu mengaliri 100 hektar lahan masing-masing 9000 liter/tahun
Jadi, = 9000 x 100 = 900000 liter/tahun
Sisaair di sungai Riam Kiwa sebesar 900000(1/2nya) terevaporasi dan evapotranspirasi
Atau dapat dikatakan yang ter evaporasi = 300000 liter/tahun
Dan yang ter evapotranspirasi sebesar = 600000 liter/tahun
Sisa di lima sungai (sungai Riam Kanan, sungai Amandit, sungai Batang Alai, sungai Alabio dan sungai Tabalong) sebesar = 9600000000 – 1800000 = 9598200000 liter/tahun
Anggap sisa air dari pegunungan Meratus dibagi sama ke masing-masing 5 sungai tadi
= 9598200000/5 = 1919640000 liter/tahun permasing-masing sungai
Anggap yang terevaporasi dan terevapotranspirasi pada tiap-tiap sungai sama dengan yang terjadi pada sungai Riam Kiwa
Masing-masing sungai memiliki besarnya evaporasi dan evapotranspirasi sebesar
= ½ x 1919640000 = 959820000 liter/tahun
Peranan vegetasi dalam melakukan evapotranspirasi pada masing-masing sungai sebesar
Perbandingan total evaporasi dan evapotranspirasi yaitu 1: 2, sehingga besarnya evapotranspirasi
= 959820000/3 x 2 = 639880000 liter/tahun
Total evapotranspirasi dan evapotranspirasi pada masing-maing sungai sebesar = 959820000 liter/tahun
3.
perbedaan rawa lebak dan rawa pasang surut yaitu
Pada rawa lebak(tergenang)
) Air yang ada dipengaruhi oleh banyaknya air hujan yang turun
) Airnya biasanya bersifat tawar
) Terletak di daerah cekungan
) Sifat airnya tawar
) Biasanya ditumbuhi tanaman yang besar
Sedangkan pada rawa pasang surut
) Air yang ada dipengaruhi oleh pasang surut air laut
) Airnya biasanya bersifat payau bahkan asin
) Terletak di dekat pantai atau muara sungai
) Sifat airnya asin atau payau
) Biasanya ditumbuhi tanaman bakau